Iklan Header

    Indonesia dianugerahi letak yang begitu strategis. Dengan letak tersebut, banyak sekali keuntungan yang dimiliki Indonesia. Sebut saja kekayaan sumber daya alam (yang dapat diperbaharui maupaun tidak dapat diperbaharui) dan potensi perairan Indonesia.


    Sumber daya alam adalah segala potensi dari alam yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup. Sumber daya alam Indonesia berasal dari struktur geologis Indonesia yang subur dan mengandung bahan tambang yang kaya.


    Sumber daya alam hayati maupaun non hayati ada di Indonesia, mulai dari tumbuhan hingga hasil tambang.


    Baca juga : Ciri Tanah Subur untuk Tanaman

    Potensi Sumber Daya Alam Indonesia


    Tahukah kamu, apa yang dimaksud sumber daya alam? Yang dimaksud sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidup manusia.


    Bahan yang dimaksud dapat berupa sumber daya alam yang dapat diperbarui, maupun sumber daya alam yg tidak dapat diperbaharui. Baik sumber daya hayati, maupun sumber daya non hayati.


    rumpun ips

    Adapun potensi sumber daya alam di Indonesia sebagai berikut:


    a. Air


    Letak Indonesia yang strategis sehingga menjadikan Indonesia memiliki dua musim saja. Musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan menjadi periode yang menyebabkan persediaan air di Indonesia melimpah.


    Sumber daya air di permukaan bumi selalu tersedia karena adanya proses siklus air (hidrologi), yang menyebabkan adanya air hujan. Air hujan di Indonesia turun sekitar bulan November hingga Maret. Seharusnya, air hujan pada musim penghujan bisa menjadi pemasok air tanah yang dapat digunakan untuk persediaan air di musim kemarau.


    Akan tetapi, dikarenakan proses pengerasan tanah yang harusnya dibiarkan terbuka ditutup dengan aspal dan cor ataupun tertutup banyaknya bangunan. Sehingga, air yang seharusnya bisa mudah masuk ke dalam tanah, harus mengalir di permukaan hingga ke sungai dan berakhir ke laut, tanpa masuk ke dalam tanah.


    Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses perkolasi dan infiltrasi. Yaitu, masuknya air hujan ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Ketika pori-pori tanah sudah ditutup oleh aspal, maka air secara otomatis tidak bisa menjadi air tanah. Padahal, air tanah sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari manusia. Maka, kita harus bijak memanfaatkan air yang kita punyai ya.



    b. Tanah


    Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang terbentuk karena proses pelapukan batuan dan bahan organik (bahan sisa makhluk hidup yang telah mati) yang hancur bercampur menjadi satu.


    Manfaat tanah sangat penting bagi manusia, selain sebagai tempat berpijak dan tempat tinggal, tanah juga berguna untuk menanam tumbuhan sebagai sumber makanan makhluk hidup.


    Baca juga : Tanah Gembur

    Indonesia memiliki berbagai jenis tanah berdasarkan letak geologisnya. Berikut jenis-jenis tanah di Indonesia :


    1. Tanah Organik


    Tanah organik disebut juga tanam gambut, tanah organosol, atau tanah histosol. Tanah organik merupakan tanah yang terbentuk karena proses pembusukan dan penghancuran jasad sisa makhluk hidup yang sudah mati.


    Tanah ini cocok digunakan untuk perkebunan. Sebaran tanah organik di Indonesia berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.


    tanah-organik-gambut


    2. Grumosol


    Tanah grumosol adalah tanah yang berasal dari batuan induk, batu kapur, dan tuffa vulkanik, serta kandungan organiknya rendah. Tanah ini cocok ditanami palawija dan perkebunan. Persebaran tanah grumosol di Indonesia adalah Jawa bagian Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku.


    3. Aluvial


    Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur halus, biasanya di dekat sungai. Tanah ini cocok untuk menanam padi, palawija, dan perkebunan.


    4. Latosol


    Tanah Latosol adalah tanah yang terbentuk karena pelapukan batuan beku, sedimen, dan metamorf. Tanah ini cocok untuk ditanami padi, palawija, dan perkebunan. Tanah latosol tersebar luas di seluruh Indonesia.


    5. Podzol


    Tanah podzol adalah tanah bertekstur pasir dengan kandungan bahan organik sedang. Tanah ini banyak ditemui di sepanjang sungai-sungai besar Sumatra, Kalimantan, dan Papua.


    6. Vulkanis atau Andosol


    Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi. Tanah vulkanis atau andosol banyak dijumpai di Sumatra dan Jawa di dekat gunung berapi aktif dan pegunungan. Tanah pertanian di daerah pegunungan sangat cocok untuk ditanami sayuran dan perkebunan.



    c. Hutan


    Dengan letak Indonesia yang dilalui deretan gunung berapi, menyebabkan Indonesia memiliki tanah vulkanis yang subur. Tanah subur akibat aktivitas gunung berapi, menjadi Indonesia memiliki banyak hutan yang masih alami.


    Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.


    Saat ini keberadaan hutan di Indonesia masih bisa kita temui di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Sedangkan di Jawa, hutan sudah banyak beralih fungsi lahan untuk pertanian dan permukiman penduduk.


    1. Fungsi Hutan


    Hutan memiliki beberapa fungsi yang penting bagi kepentingan manusia dan lingkungan. Adapun fungsi hutan antara lain :


    a) Hidrologis

    Fungsi hidrologis hutan yaitu hutan menjadi menyimpanan air bagi makhluk hidup di daratan. Air hujan yang turun bisa rembeskan ke tanah dan air juga diikat oleh akar-akar tumbuhan. Hutan juga bisa disebut daerah resapan air supaya bisa menjadi air tanah.


    b) Ekologis

    Fungsi ekologis hutan yaitu hutan menjadi tempat tinggal makhluk hidup lain seperti burung-burung dan binatang liar, terutama untuk hewan-hewan langka yang memerlukan hibitat alami yaitu hutan.


    c) Klimatologi

    Fungsi klimatologi hutan yaitu hutan menjadi sumber oksigen dan menyerap karbondiokasida. Selain itu, hutan juga bisa mengurangi efek rumah kaca atau global warming, sehingga panas di bumi bisa diminimalkan dengan keberadaan hutan.


    d) Ekonomis

    Fungai ekonomis hutan yaitu hutan menjadi sumber dan sarana memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan kayu dan hasil lainnya yang dijual untuk kepentingan manusia.



    2. Jenis-Jenis Hutan


    Curah Hujan yang dimiliki Indonesia juga sangat mempengaruhi adanya hutan di dalamnya. Dengan adanya curah hujan yang menyirami pohon, akhirnya terbentuklah hutan. Perbedaan curah hujan di setiap wilayah di Indonesia menyebabkan beberapa jenis hutan yang berbeda-beda. Jenis-jenis hutan di Indonesia terdiri dari :


    a) Hutan Musim

    Hutan musim bisa disebut juga dengan hutan homogen, karena jenis tumbuhan atau pohonnya hanya sejenis. Hutan musim memiliki ciri-ciri :

    • Pohonnya jarang
    • Ketinggian pohon antara 12-35 meter
    • Pada musim kemarau daunnya berguguran dan bersemi kembali pada musim hujan

    Contoh hutan musim adalah hutan jati. cemara, pinus. Persebaran hutan musim di Indonesia berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Nusa Tenggara.


    b) Hutan Hujan Tropis

    Hutan hujan tropis bisa disebut hutan rimba adalah kumpulan pohon yang tumbuh dengan lebat dengan berbagai jenis pohon dan tanaman. Pohon yang tumbuh di hutan ini menjulang tinggi dan rapat. Hutan hujan tropis juga menjadi rumah tinggal bagi hewan dan tumbuhan. Dikarenakan jenis tanaman yang bermacam-macam maka hutan hujan tropis juga disebut hutan heterogen. Hutan ini biasa dijumpai di kawasan tropis denga curah hujan yang tinggi ataupun daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun.


    Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    • Pohonnya berdaun lebar
    • Daunnya menghijau sepanjang tahun
    • Terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan

    Persebaran hutan hujan tropis di Indonesia banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.


    c) Hutan Rawa

    Hutan rawa dapat dibedakan menjadi hutan rawa air dan hutan rawa gambut. Hutan rawa air memiliki hasil kayu yang tidak begitu baik, akan tetapi tanahnya bisa digunakan untuk lahan pertanian. Sedangkan, hutan rawa gambut dapat menghasilkan berbagai macam kayu.


    Di Indonesia, hutan rawa banyak ditemui di wilayah Sumatra bagian Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa bagian Utara.


    d) Tundra atau Hutan Lumut

    Tumbuhan lumut bisa hidup di daerah yang dingin. Lumut dapat tumbuh di bebatuan maupun pepohonan, saking banyaknya maka disebut dengan hutan lumut atau tundra. Di Indonesia, tundra tersebar di pegunungan tinggi di Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.


    e) Sabana (Savana)

    Sabana adalah padang rumput yang luas dengan diselingi adanya pepohonan atau semak-semak di sekitarnya. Sabana hampir sama dengan stepa (padang rumput), namun sabana terdapat pepohonan dan semak-semak. Sabana terdapat pada daerah yang memiliki curah hujan yang rendah. Di Indonesia, Sabana banyak terdapat di Nusa Tenggara, dan di Dataran Tinggi Aceh.


    f) Stepa

    Stepa adalah padang rumput yang luas. Hampir sama dengan sabana, pada stepa hanya ditumbuhi dengan rumput karena curah hujan rendah. Stepa terbentuk pada daerah yang memiliki curah hujan rendah dan mengalami musim kemarau yang panjang. Persebaran stepa di Indonesia terdapat di Nusa Tenggara terutama Nusa Tenggara Timur.


    Dengan beragam dan masih banyak hutan di Indonesia, maka hasil dari hutan tentu saja adalah kayu. Kayu yang dihasilkan di Indonesia sangat banyak, namun ada beberapa jenis kayu yang baik kualitasnya. Berikut hasil kayu hutan dan persebarannya di Indonesia :

    • Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
    • Kayu Jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
    • Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
    • Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
    • Kayu rasamala dab akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.

    Saat ini, kondisi hutan di Indonesia sudah memprihatinkan. Banyak terjadi penggundulan hutan entah dengan ditebang sembarangan atau dibakar. Padahal, manfaat hutan bagi kehidupan manusia sangat penting, berikut adalah beberapa manfaat hutan :

    • Penyimpan air hujan dan tidak kering saat kemarau
    • Tempat tinggal flora dan fauna
    • Pencegah erosi tanah
    • Sebagai paru-paru dunia, penghasil oksigen
    • Menjadi sumber kehidupan bagi penduduk sekitar


    d. Sumber Daya Tambang


    Pertambangan adalah suatu kegiatan yang meliputi persiapan dan pengambilan untuk pengolahan lanjutan dari tambang berupa benda padat, cair dan gas. Sedangkan barang tambang adalah suatu benda/ bahan hasil pertambangan atau bahan hasil galian yang diperoleh dengan cara dieksplorasi terlebih dahulu.


    Dalam UU no. 11 tahun 1967 tentang Pertambangan, maka bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingan negara, sebagai berikut :


    1. Golongan A


    Golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting bagi pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin perekonomian negara. Contoh golongan A seperti minyak, aspal, batu bara, uranium, timah, karbit, gas alam, kobalt, dan nikel.


    2. Golongan B


    Bahan galian golongan vital. Bahan galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Contohnya seperti besi, mangan, klirom, woltfram, bauksit, tembaga, timbal seng, emas, platina, perak, air raksa, arsen, korondum, dan yodium.


    3. Golongan C


    Bahan galian yang nilai kegunaannya banyak dilakukan untuk kegiatan industri, peralatan rumah tangga, dan pembangunan. Contohnya seperti nitrat, nitrit, asbes, mika, granit, kaolin, gypsum, marmer, batu kapur, kalsit, granit, tanah liat, pasir dan fosfat.


    Tentu di Indonesia ini mengandung banyak sekali bahan tambang. Bahkan di setiap daerah atau provinsi memiliki bahan tambang yang berbeda-beda. Persebaran bahan tambang di Indonesia berdasarkan jenis bahan tambangnya seperti berikut ini:



    a. Batu Bara


    Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.


    Batu bara terbentuk dari beberapa tumbuhan berupa pakis (pada masa prasejarah). Tumbuhan pakis tersebut hidup di daerah rawa atau danau yang akhirnya mati, kemudian tertimbun oleh tumbuhan pakis berikutnya yang mati. Selanjutnya membentuk lapisan yang tebal. Karena mendapat tekanan berat dan temperatur yang tinggi dari dalam bumi, maka terjadi proses pengarangan (inkolen) atau disebut batu bara.


    Batubara sebagai sumber daya tambang terbentuk dalam ratusan juta tahun yang lalu dengan tahapan mulai dari tumbuhan rawa yang mati sampai secara berturut-turut terbentuknya yaitu endapan (tumbuhan) - gambut (peat) - lignit (batu bara muda) - subbituminus - bituminus - semi antrasit - antrasit - meta antrasit.


    Baca juga : Kelebihan Batubara Antrasit

    Persebaran batu baru di Indonesia berada di :

    • Bukit Asam yang berpusat di Tanjung Enim (Sumatra Selatan),
    • Kotabaru berpusat di Pulau Laut (Kalimantan Selatan),
    • Sungai Berau berpusat di Samarinda (Kalimantan Timur), dan
    • Ombilin yang berpusat di Sawahlunto (Sumatra Barat).


    b. Minyak Bumi


    Minyak bumi adalah bahan tambang yang berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut dangkal. Setelah mati, mikroplankton tersebut berjatuhan dan mengendap di dasar laut. Endapan yang terbentuk dari mikroplankton mati tersebut kemudian bercampur dengan lumpur disebut sapropelium. Karena adanya tekanan dari lapisan-lapisan atasnya serta pengaruh dari aktivitas magma, maka terbentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui pembusukan oleh organisme dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi.


    Dengan proses yang begitu panjang dan butuh waktu yang lama, maka pemakaian minyak bumi harus dibatasi. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif minyak bumi seperti, bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan (kelapa sawit CPO) dan sumber energi lainnya (matahari, angin, gelombang). Namun energi alternatif ini masih terbatas jumlahnya.


    Persebaran bahan tambang minyak bumi di Indonesia, seperti :


    • Babo (Papua),
    • Cepu (Jawa Tengah),
    • Delta Sungai Brantas (Jawa Timur),
    • Dumai (Riau),
    • Kembatin (Kalimantan Tengah),
    • Kepulauan Natuna (Riau),
    • Klamano (Papua),
    • Peureulak (Aceh),
    • Plaju (Sumatra Selatan),
    • Pulau Bunyu (Kalimantan Timur),
    • Pulau Seram (Maluku),
    • Sungai Gerong (Sumatra Selatan), dan
    • Surolangun (Jambi).


    c. Gas Bumi


    Gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksploitasi minyak bumi. Gas bumi bisa berbentuk associated gas atau nonassociated gas. Associated gas adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi, yaitu gas LPG dan LNG. Gas LPG sendiri adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi. Kemudian setelah melalui proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk gas (LNG).


    Persebaran gas bumi di Indonesia, tersebar di :


    • Arun (Aceh),
    • Bontang (Kalimantan),
    • Jawa Barat,
    • Sumatra Utara, dan
    • Sumatra Selatan



    d. Timah


    Timah adalah bahan tambang berupa biji timah yang terdapat pada batuan granit. Batuan granit yang hancur akibat pelapukan dan erosi air, kemudian diangkut oleh air sungai, lalu diendapkan di palung sungai atau dasar laut.


    Timah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kaleng, tube, bahan pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk patri. Timah juga bisa dibuat tipis untuk pembungkus rokok, permen, cokelat, dll.


    Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar nomor dua di dunia, setelah China. Persebaran penambangan timah di Indonesia, diantaranya :

    • Pulau Bangka,
    • Singkep,
    • Benakinang, dan
    • Riau Daratan



    e. Bijih Besi


    Peleburan bijih besi menjadi besi memerlukan batu bara dari jenis yang baik. Karena keterbatasan batu bara tersebut, penambangan terhadap besi di Indonesia terhitung masih minim.


    Persebaran penambangan bijih besi di Indonesia, diantaranya di :


    • Sumatra Barat,
    • Lampung,
    • Kalimantan Selatan,
    • Sulawesi Tenggara,
    • Papua, dan
    • Jawa Barat



    f. Tembaga


    Tambaga sangat diperlukan untuk pembuatan peralatan listrik, sebab bahan ini dapat mmenghantarkan listrik dengan baik.


    Penambangan tembaga terbesar di Indonesia berada di Papua oleh Perusahaan Freeport (selain emas dan perak).




    g. Bauksit


    Bauksit adalah bijih alumunium. Biasanya bahan alumunium dibuat untuk perkakas rumah tangga. Alumunium bersifat ringan dan tidak mudah berkarat. Selian untuk perkakas rumah tangga, alumunium bisa dibuat untuk membuat badan pesawat terbang, kapal laut, uang logam, dll.


    Bauksit diperoleh dalam bentuk lumpur basah, lalu dicuci. Selanjutnya diperlukan proses peleburan bauksit menjadi alumunium yang membutuhkan tenaga listrik yang sangat besar. Pabrik peleburan bauksit pertama di Indonesia berada di Sumatra Utara, dengan mendapatkan tenaga listrik dari PLTA Asahan.


    Persebaran penambangan bauksit di Indonesia, terdapat di :


    • Pulau Bintang (Kepulauan Riau),
    • Pulau Koyang (Kepulauan Riau), dan
    • Singkawang (Kalimantan Barat).


    h. Nikel


    Nikel adalah bahan logam yang berwarna putih dan kelabu yang memiliki kekerasan seperti besi tapi tidak mudah berkarat. Nikel bisa dicampur dengan besi sehingga terbentuk baja. Selain besi, nikel juga bisa dicampur dengan tembaga untuk membuat kuningan dan perunggu. Nikel sendiri bisa dibuat sebagai bahan pembuat uang logam.


    Persebaran penambangan nikel di Indonesia, terdapat di :


    • Soroako (Sulawesi Selatan), dan
    • Pomala (Sulawesi Tenggara).


    i. Emas dan Perak


    Emas dan perak diperoleh dengan cara menumbuk sampai hancur batu yang mempunyai kandungan emas dan perak tersebut. Setelah hancur, lalu dilimbang (didulang) dengan air sampai emas dan perak mengendap dan dapat diambil dengan mudah.


    Atau bisa juga dengan cara mengeruk pasir dan lumpur sungai yang mengandung emas dan perak. Pasir dan lumpur tersebut dilimbang dengan air untuk mengendapkan emas dan peraknya.


    Kegunaan emas dan perak tentu bisa dijadikan perhiasan, uang logam, barang kerajinan, dan harta simpanan.


    Ada beberapa investasi emas yang terkenal yaitu antara emas ubs vs antam. Persebaran penambangan emas dan perak di Indonsia, terdapat di :

    • Cikotok dan Pongkor (Jawa Barat),
    • Freeport, Timika (Papua),
    • Sambas (Kalimantan Barat),
    • Meulaboh (Aceh),
    • Bolaang Mongondow, Minahasa (Sulawesi Utara),
    • Logos (Riau),
    • Rejang Lebong (Bengkulu).

    Baca juga : Emas ANTAM UBS

    j. Batu Pualam


    Batu pualam atau marmer adalah batu yang berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk, karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar. Batu pualam diperoleh dengan cara mengambil bongkahan-bongkahan batu pualam dari bukit-bukit, lalu bongkahan digergaji menjadi lempengan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Kemudian diasah sehingga menjadi mengilap. Batu pualam bisa digunakan untuk lantai, lapisan tembok bangunan, hingga ukiran patung.


    Penambangan batu pualam di Indonesia, dilakukan di :

    • Tranggalek (Jawa Timur),
    • Tulungangung (Jawa Timur), dan
    • Banjarnegara (Jawa Tengah).


    k. Intan


    Intan adalah salah satu batu-batuan yang paling keras diantara batu-batuan yang lian. Penggunaan intan bisa digunakan sebagai mata bor dalam penggalian bahan tambang, maupun dibuat menjadi batu permata.


    Cara mendapatkan intan yaitu dengan cara menggali tanah yang kemudian dilimbang dengan air. Intan sendiri dicari diantara tanah pasir dan kerikil hasil galian tersebut. Intan yang ditemukan masih mentah, sehingga perlu digosok untuk mendapatkan intan permata.


    Wilayah yang penambang intan di Indonesia berada di daerah Cempaka Martapura (Kalimantan Selatan).



    l. Kaolin


    Kaolin adalah salah satu bahan industri yang penggunaannya sangat luas dalam industri keramik, bahan tahan api, genting, batu merah, industri semen, bahkan digunakan pula untuk bahan baku kosmetik dan pasta gigi. Kaolin di Indonesia diekspor ke Singapura, Malaysian, dll.


    Di Indonesia, endapan kaolin berada di :

    • Jawa,
    • Bangka, Belitung (Sumatra),
    • Kalimantan, dan
    • Sulawesi


    m. Pasir Kuarsa


    Pasir kuarsa digunakan sebagai bahan baku dalam industri gelas, keramik, alat-alat penggosok (ampelas), filter (saringan), industri semen, dan batu tahan api.


    Persebaran bahan galian pasir kuarsa terdapat di :

    • Sepanjang pantai sebelah utara Bojonegoro dan Tuban (Jawa),
    • Madura di pantai utara,
    • Pantai Sumatra bagian Timur,
    • Bangka,
    • Belitung,
    • Lampung,
    • Kalimantan,
    • Balikpapan,
    • Martapura, dan
    • Kutai


    n. Belerang


    Belerang banyak didapatkan di sekitar gununug berapi. Bahan ini banyak digunakan dalam proses kimia, korek api, dan sebagainya.


    Tempat yang menghasilkan belerang di Indonesia, diantranya :

    • Gunung Tangkuban Perahu,
    • Telaga Bodas,
    • Ciremai (Jawa Barat),
    • Pegunungan Dieng (Jawa Tengah),
    • Gunung Sirokmarapi (Sumatra Utara), dan
    • Gunung Makawa (Sulawesi Utara).



    Muka Bumi Indonesia Potensi Perairan Indonesia

    Post a Comment