Iklan Header

    Penduduk yang berprofesi sebagai petani sayuran dapat berkembang dengan baik jika memanfaatkan daerah mana? Baca artikel di bawah ini!


    Indonesia terkenal dengan negara agraris karena pertanian masih memimpin ekonomi di Indonesia. Walau daerahnya mayoritas merupakan perairan (maritim) yang lumayan luas yaitu nyaris sepertiga daerah Indonesia, tetapi di tahun 1998 Indonesia bisa swasembada pangan.


    Pertanian menjadi sisi inti dari pekerjaan masyarakat Indonesia yang ada di daerah pedesaan, karena mereka mengandalkan hidupnya pada tempat pertanian. Pada umumnya, petani adalah orang yang bekerja di bidang pertanian dan mayoritas pendapatannya datang dari bidang pertanian.


    Ada dua kata dengan bahasa Inggris terkait dengan "petani" yang mempunyai konotasi dan atribut yang berlainan, yakni "peasant" dan "farmer". Secara gampangnya, "peasant" ialah deskripsi dari petani yang subsisten, dan "farmer" ialah petani modern yang memiliki usaha bertani dengan mengaplikasikan tehnologi kekinian dan mempunyai jiwa usaha yang sesuai tuntutan agribisnis.


    Peasant ialah suatu kelas petani sebagai petani kecil, penyewa (tenants), penyakap (sharecroppers), dan pekerja tani. Dalam interaksi pertanian kita mengenal panggilan juragan (untuk pemilik tempat/ tanah) dan pekerja (untuk petani yang bekerja di tempat/ tanah orang).


    petani-sayuran


    Karakteristik Sayuran


    Sayur sebagai komoditas penting bagi petani di beberapa wilayah di Indonesia. Komoditas sayur sebagai cash crop yang bisa secara riil menghadirkan keuntungan untuk petani di Indonesia.


    Tidak seluruhnya tipe sayur dapat berkembang dengan baik di lokasi yang Anda pakai. Salah satunya hal yang perlu jadi perhatian dari keadaan lokasi ialah ketinggian tempat.


    Ketinggian lokasi benar-benar mempengaruhi perkembangan tanaman sayur yang kamu tanam. Tidak seluruhnya tanaman sayur dataran tinggi dapat kamu tanam di dataran rendah, hasil yang kamu peroleh akan jauh dari kata optimal, bahkan mungkin kamu tidak akan mendapatkan apapun sama sekali.


    Seharusnya saat sebelum menanam, Anda memperhatikan persyaratan ketinggian tempat dari tanaman itu supaya sanggup tumbuh dengan maksimal. Berikut ulasan lebih jelas berkenaan tipe sayur yang kita kelompokkan berdasar ketinggian tempat tumbuh tanaman.


    sayuran

    Berikut Tipe Sayur berdasar Ketinggian Tempat :


    a. Sayur Dataran Rendah


    Lokasi yang tergolong dalam kelompok dataran rendah ialah lokasi yang mempunyai permukaan tanah yang ada di tingkat 0—600 meter di permukaan laut (mdpl). Beberapa macam tanaman sayur yang dapat tumbuh subur di dataran rendah ialah kangkung, bayam, terung, kacang panjang, dan kecipir.


    b. Sayur Dataran Tinggi dan Pegunungan


    Lokasi yang tergolong kelompok dataran tinggi ialah lokasi yang mempunyai permukaan tanah ada di atas ketinggian 600 mdpl. Berikut daftar tanaman sayur yang pas ditanamkan di daratan tinggi.


    1) Wortel


    Wortel memerlukan wilayah yang sejuk dengan ketinggian di atas 1.000 m dpl. Wortel yang kamu tanam di dataran rendah akan susah berbunga. Tanaman ini memerlukan temperatur sekitaran 15-21,1°C. Jika temperatur lebih rendah atau semakin tinggi dari temperatur itu, umbi yang terbentuk akan mempunyai warna buruk.


    2) Kentang


    Tanaman kentang dapat kamu tanam di wilayah dengan ketinggian lebih dari 500 m dpl. Tetapi, perkembangannya lebih bagus jika kamu tanami pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl dengan temperatur udara sekitaran 20°C. Kentang menyukai tanah gembur yang sedikit berpasir, memiliki kandungan banyak humus, air tanahnya tidak menggenang, dan pH tanahnya sekitaran 5-5,5.


    3) Kubis


    Kubis sesuai jika kamu tanam di daerah dengan ketinggian 1.000-3.000 m dpl. Sedangkan, tipe kubis tunas lebih sesuai kamu tanam pada ketinggian lebih dari 800 m dpl. Tetapi, sebenarnya ada varietas kubis yang dapat kamu tanam di dataran rendah, seperti kubis putih hybrid K-Y cross dan K-K cross dari Jepang. Kubis menyukai tanah gembur, bersarang, memiliki kandungan bahan organik, temperatur udara rendah dan lembap, serta keasaman tanah (pH) sekitaran 6-7.


    4) Petsai


    Tanaman petsai banyak tumbuh di wilayah pegunungan dengan ketinggian 1.000 m dpl. Petsai yang tertanam di dataran rendah kerap mengalami ketidakberhasilan dalam membuat krop. Seandainya membuat krop, krop yang terbuat akan kecil atau keropos.


    5) Asparagus


    Asparagus cuma dapat tumbuh secara baik di dataran tinggi dengan ketinggian 800-2.000 m dpl dengan temperatur 10-20°C. Asparagus yang tertanami di dataran rendah umumnya akan membuahkan umbi yang memiliki serat kasar sehingga kurang sedap. Asparagus menyukai tanah yang subur, gembur, memiliki kandungan banyak humus, memiliki kandungan abu, dan sedikit berpasir.


    Baca Juga : Flora di Afrika Utara


    c. Sayur di Dataran Tinggi dan Rendah


    Ada banyak jenis sayur yang dapat tumbuh di dataran rendah dan tinggi. Tanaman itu umumnya mempunyai varietas yang bisa kamu tanami di dataran rendah dan varietas yang dapat kamu tanami di dataran tinggi. Misalkan, bayam, tomat, kol, kangkung, cabe, bawang bakung, pare, selada, sawi, terung, dan kol.


    Semua komoditas tanaman sayur itu mempunyai varietas yang pas jika kamu tanam di dataran tinggi dan dataran rendah. Misalkan, ada varietas tanaman tomat yang dapat ditanam di daratan tinggi dan ada pula yang sesuai ditanam di daratan rendah.


    Ada banyak tanaman yang cuma dapat tumbuh subur di dataran tinggi. Jika tanaman itu ditanam di dataran rendah, umumnya perkembangannya terusik dan hasil yang kamu dapat tidak optimal.


    sayuran


    Petani


    Petani ialah mata pencaharian yang inti untuk warga yang menggantungkan hidupnya pada bidang pertanian. Tetapi sebenarnya petani ialah golongan yang tertindas, walau sebenarnya petani yang sejauh ini menyiapkan manusia bahan pangan di bumi.


    Petani menjadi golongan tertindas karena petani memanglah tidak pernah memiliki peluang bahkan juga otoritas dan kekuasaan untuk memastikan harga hasil panennya sendiri, tetapi tengkulak dan pasar yang memiliki peran yang lumayan besar dalam penetapan harga hasil panen petani.


    Penetapan harga oleh tengkulak ini kerap membuat petani menderita kerugian, karena tengkulak memberikan harga untuk petani tidak sesuai dengan tenaganyan, baik dari sisi material atau immaterial.


    Dengan keadaan pemberian harga yang membuat petani cukup menjadi rugi, kerap kali petani melakukan aksi sebagai bentuk dari perlawanan seperti tidak ingin memetik tanamannya meskipun telah masak di pohonnya, bahkan keadaannya nyaris busuk. Peristiwa yang berada di masyarakat tentang pemogokan sebagai bagian dari perlawanan petani karena ketidakadanya peraturan dari pemerintahan untuk mengendalikan nilai jual petani pada tanaman produksinya sendiri.


    petani-sayuran


    Petani Sayur


    Petani sayur adalah pekerjaan pokok bagi seorang petani yang mempunyai tempat di dataran tinggi. Karena sayur dapat mengalami perkembangan di wilayah yang mempunyai temperatur udara yang dingin atau ada pada dataran tinggi.


    Dalam pertanian, khususnya petani yang sentra khusus tanamannya ialah sayur, menanam tipe sayur yang salah satunya ialah tomat, sawi, kol, onclong (daun bawang) cabe rawit, cabe, terong, bayam, kangkung dan ada banyak yang lain. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur memiliki beberapa faktor, antara lain :


    1. Iklim 


    Iklim ialah kondisi temperatur rerata pada suatu wilayah atau daerah tertentu dalam periode panjang. Menurut Köppen dengan menyaksikan ada hubungan di antara region vegetasi yang utama dengan karakter iklim regional


    Mekanisme ini menggambarkan cuaca berdasar rata-rata suhu bulanan, rata-rata curahan hujan bulanan, dan keseluruhan curahan hujan tahunan. Kelebihan kategorisasi iklim ini adalah dalam pengaturan simbol-simbol type suhunya bisa secara tepat merangkum karakter atau corak masing-masing type. Cukup dengan pertanda yang terdiri dari beberapa huruf terkombinasi saja.


    Agar semakin mengerti ide cuaca ini, silahkan kamu pahami kategorisasi cuaca Koppen ada pola kategori dan subkategori :

    1. Pada tingkat yang umum ada enam barisan cuaca yakni A, B, C, D, E, H
    2. Kelompok cuaca A sampai E, menghampar dari lintang tropis dekat ekuator (A) sampai lintang tinggi di kutub (E), dan meliputi tempat geografis yang besar. Dan H untuk daerah high-alltitude
    3. Semua type cuaca ini diperbedakan dengan dasar suhu, terkecuali cuaca B berdasar karakter kelembapan


    Mekanisme kategorisasi ini terhitung yang paling berhasil, iklim di atas bumi dapat terpisahkan berdasar beberapa ciri yang menentukan perkembangan vegetasi, maka dari itu bermanfaat untuk manusia dan hewan.


    Menurut Koppen, kategorisasi iklim berdasarkan pada zone vegetasi. Tipe-tipe khusus iklim seperti Type A wilayah hujan tropis, Type B wilayah iklim kering, Type C wilayah iklim sedang berhujan, Type D wilayah iklim hujan dingin, Type E wilayah iklim kutub.


    iklim-koppen


    Indonesia tergolong type iklim C yakni memiliki ketinggian di atas 1.250 m dari permukaan air laut dan temperatur bulan terdingin 18º. Pada beberapa daerah dengan ketinggian 3.000 m, temperatur rerata bulanan lebih kecil dari 10º dan wilayah itu tergolong type pegunungan.


    Penduduk yang berprofesi sebagai petani sayuran dapat berkembang dengan baik jika memanfaatkan daerah pegunungan


    2. Tanah


    Factor yang ke-2 yaitu tanah, tanah ialah badan alam yang tersusun berbentuk profile. Tanah terbagi dalam beragam campuran-campuran mineral pecah lapuk dan organic pengurai, sebagai susunan tipis penutup permukaan bumi, dan sebagai pendukung tumbuhnya manusia, hewan dan tumbuhan.


    Menurut topografinya, tanah atau lahan terbagi menurut kemiringannya menjadi empat yaitu: 

    1. Tempat dengan lereng 0-3%: datar, termasuk rawa-rawa, untuk tanaman padi, perkebunan kelapa 
    2. Area dengan lereng 3-8%: bagus untuk tanaman tertentu dengan membuat teras atau kontur 
    3. Lahan dengan lereng 8-15%: bagus untuk tanaman rumput maka sesuai untuk peternakan 
    4. Tempat dengan lereng >15%: bagus untuk tanaman kayu maka sesuai jadi tempat perkebunan atau kehutanan.


    Baca Juga : Topografi Benua-Benua di Dunia

    3. Air


    Factor yang penting ialah air, air sebagai persyaratan mutlak untuk kehidupan dan perkembangan tanaman. Air bisa datang dari air hujan atau irigasi (pengairan oleh manusia). Selain membawa keberkahan untuk golongan petani, tetapi air juga dapat membawa bencana. Air hujan yang sangat deras dan intensif akan mengakibatkan musibah banjir dan menenggelamkan beberapa tempat pertanian warga.


    Karena ada keadaan tersebut, membuat produktifitas pertanian akan turun dan condong tidak berhasil panen. Hingga banyak petani yang memetik lebih cepat tanamannya saat sebelum tergenang banjir serta ada yang berpasrah diri karena semua tempat pertaniannya telah tergenang banjir.


    4. Hama dan Penyakit


    Bukan hanya factor itu yang bisa menentukan perkembangan tanaman sayur mayur, hama dan penyakit adalah factor penghalang bahkan juga dapat mematikan untuk tanaman. Penyakit ini muncul saat musim hujan.


    Misalkan tanaman cabe yang terkena penyakit pathek yang menyebabkan buah membusuk dan susah sembuh. Selainnya pathek, penyakit bule dengan tanda-tanda daun menguning akan mati.


    Demikian artikel tentang penduduk yang berprofesi sebagai petani sayuran harusnya dapat berkembang dengan baik jika memanfaatkan daerah mana pegunungan atau dataran tinggi. Karena sayur lebih dapat beradaptasi di daerah yang sejuk.


    Kerjakan : Latihan Soal PTS 1 IPS Kelas 7

    Post a Comment