Iklan Header

    Berikut beberapa sumber sejarah berupa benda dan berita kuno (bukan benda) tentang masuknya ajaran islam di indonesia. Tidak kita pungkiri letak Indonesia yang menjadi jalur lalu lintas laut akan memberikan dampak bagi perkembangan segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Begitu pula  budaya dan agama.


    Kita mengenal beberapa budaya dan agama yang sempat berkembang di bumi Indonesia. Salah satu agama yang sampai saat ini masih exis adalah agama Islam. Bahkan Islam menjadi agama mayoritas bagi masyarakat Indonesia.


    sumber-sejarah-masuknya-islam


    Efek Posisi Geografi Indonesia


    Penyebaran islam di indonesia salah satunya melalui jalur laut. Posisi Indonesia yang menjadi jalur lalu lintas laut menyebabkan pengaruh ajaran Islam dari Khulafaur Rasyidin, Khilafah Umayah, Abbasiyah, Fatimiyah, Kesultanan Turki, Kesultanan Mongol atau Moghul di India serta peran umat Islam di China bisa masuk dan berkembang di Indonesia.


    Perkembangan kekuasaan politik dan ajaran Islam di Timur Tengah, India, dan China tersebut mempengaruhi lahirnya kekuasaan politik Islam di Indonesia. Kekuasaan politik islam tersebut dalam bentuk kerajaan atau kesultanan Islam seperti :

    1. Leran,

    2. Samodra Pasai,

    3. Kesultanan Aceh,

    4. Demak,

    5. Pajang,

    6. Mataram,

    7. Kesultanan Cirebon,

    8. Banten,

    9. Jayakarta,

    10. Sumedang,

    11. Pontianak,

    12. Sambas,

    13. Banjarmasin,

    14. Ternate,

    15. Tidore,

    16. Ambon,

    17. Jailolo,

    18. Bacan,

    19. Malaka, dan

    20. Brunei


    Kesultanan Islam tersebut menggantikan kekuasan politik kerajaan Hindu dan Buddha pada periode sebelumnya. Kerjakaan tersebut antara lain : Tarumanegara, Kutai, Pajajaran, Talaga, Sumedang, Galuh, Mataram I, Medang Kamulan, Tumapel - Singasari, Daha, Kediri, Blambangan, Majapahit, Tanjungpura, dan Sriwijaya.


    sumber-masuknya-islam



    Teori Masuknya Islam di Indonesia


    Untuk mengetahui bagaimana masuknya Islam di Indonesia menjadi sedikit rumit karena saking luasnya wilayah di Indonesia. Wilayah yang membentang sekitar 27.000 pulau-pulau menjadikannya sulit untuk mengetahui masuknya agama Islam secara pasti.


    Sumber sejarah apa saja yang dapat dipergunakan untuk mengungkapkan keberadaan kerajaan kerajaan Islam di Indonesia? Ada beberapa teori yang memberikan sedikit gambaran bagaimana masuknya Islam di Indonesia ini. Berikut sumber mengenai masuknya islam ke indonesia :


    1. Teori Gujarat


    Teori dari seorang sarjana Belanda, Prof. Dr. Snouck Hurgronje menyatakan bahwa ajaran Islam berasal dari Gujarat, India. Menurutnya, Islam muncul di Indonesia tidak berasal dari Arab langsung, melainkan melewati ajaran tasawuf dari India.


    Menurutnya, daerah yang pertama kali terpengaruh adalah Kesultanan Samudra Pasai sekitar abad ke-13 M. Dia tidak menjelaskan perbedaan antara masuknya Islam dengan perkembangannya. Tidak pula menyebutkan mahzab yang berkembang di Samudra Pasai.


    Namun, jika kita nalar, tidak mungkin suatu ajaran atau agama langsung bisa mendirikan sebuah kerajaan atau kesultanan. Suatu ajaran baru membutuhkan adaptasi pengenalan terlebih dahulu, kemudian lama-lama akan berkembang dan baru memungkinkan membuat sebuah kerajaan. Jadi teori ini masih belum begitu kuat.


    2. Teori Persia


    Prof. Dr. Abubakar sependapat dengan pendapat Dr. Husein Djayadiningrat, yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia dan bermahzab Syi'ah. Teori ini berdasarkan sistem baca dan mengeja huruf Al-Qur'an terutama di Jawa Barat yang sesuai dengan yang ada di Persia.


    Banyak yang menyatakan pendapat dari teori ini kurang kuat. Karena tidak semua pengguna sistem baca huruf Al-Qur'an seperti di Persia memiliki Mazhab Syi'ah. Bukankah saat Baghdad pernah menjadi ibu kota Khilafah Abbasiyah?


    Khilafah Abbasiyah pada umumnya menganut paham Ahlush Sunnah wal Jama'ah. Selain itu di Indonesia ada ajaran tasawuf yang memiliki kecenderungan dari Persia. Namun, Penganut tasawuf oleh Qadiriyah Naqsabandiyah bukanlah penganut Mazhab Syi'ah. Kelompok tersebut memiliki pemahaman mazhab Syafi'i.


    3. Teori China


    Adanya perbedaan pendapat terhadap teori ini. Ada Prof. Dr. Slamet Mulyana, 1968, menulis buku Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. Beliau berbeda pendapat dengan Kronik Klenteng Sam Po Kong.


    Menurut kebiasaan dan budaya China, para penulis sejarah dahulu memiliki kebiasaan menamai orang dan tempat di luar China dengan nama yang di-China-kan. Hal tersebut seperti keterangan yang ada di Kronik Klenteng Sam Po Kong. Namun, Prof. Dr. Slamet Mulyana menafsirkannya dengan menganggap orang-orang tersebut berasal asli dari China.


    sumber-masuknya-islam


    4. Teori Makkah


    Salah satu cendikiwan asal Indonesia, Prof. Dr. Buya Hamka, pernah memberikan pendapat dalam sebuah Seminar Masuknya Agama Islam ke Indonesia di Medan tahun 1963. Menurutnya agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7.


    Teori Makkah ini memiliki beberapa pendukung dalam menguatkan bahwa orang Arab sendirilah yang mengenal Islam ke Indonesia. Masuknya agama islam ke indonesia diduga dibawa pedagang islam dari Arab. Berikut beberapa pendukungnya :


    a. Sesuai Berita Cina Dinasti Tang


    Dalam Berita China Dinasti Tang menyatakan bahwa pada abad ke-7 adan daerah hunian wirausahawan Arab Islam di patai barat Sumatra. Keterangan tersebut menandakan awal Islam masuk ke Indonesia berasal dari Arab.


    Kesultanan Samudra Pasai yang berdiri pada 1275 M atau abad ke-13 adalah kemajuan di bidang politik yang sudah dirintis dari abad ke-7. Dari abad ke-7 yang menjadi awal masuknya Islam, hingga abad ke-13 baru munculnya Kesultanan Samudra Pasai.


    b. Sependapat juga dengan Sejarawan Pakistan


    Teori masuknya Islam ke Indonesia juga menjadi pemikiran seorang sejarawan Pakistan bernama N.A. Baloch dalam bukunya Masuk dan Perkembangan agama Islam di Nusantara Indonesia (The Advent of Islam in Indonesia).


    Dia beropini bahwa pada abad ke-1 Hijriyah atau abad ke-7 Masehi, para pelayar muslim sudah memiliki navigator beserta wirausaha muslim. Mereka melayari jalur laut dunia termasuk di sepanjang jalan laut niaga di pantai-pantai tempat persinggahan di Indonesia.


    Maka, pada awalnya pengenalan Islam di Indonesia berada di pantai-pantai Indonesia bahkan juga sampai ke China Utara oleh pelayaran dari bangsa Arab. Proses pengenalan Islam tersebut berlangsung selama 5 abad, dari abad ke-1 - 5 Hijriyah (abad ke-7 hingga 12 Masehi).


    N.A. Baloch juga melanjutkan proses pengenalan Islam itu, akhirnya menjadi proses pengembangan Islam hingga ke pelosok pedalaman pulau. Proses pengembangan Islam bermula dari abad ke-6 Hijriyah (abad 13 Masehi).


    Proses pengembangan Islam ke pelosok pulau di Indonesia dan penyebaran islam di tanah jawa dilakukan oleh oleh wirausahawan atau muslim pribumi. Pengembangan Islam terjadi mulai pada abad ke-9 Masehi di Kesultanan Aceh, kemudian berkembang pula di berbagai kawasan di Indonesia lainnya.


    c. Beberapa Sejarawan


    Dalam buku Nukhbat ad-Dahr oleh Syaikh Syamsuddin Abu Ubaidillah Muhammad bin Thalib ad-Dimsyaqi (terkenal dengan nama Syaikh Ar-Rabwah), beliau berpendapat bahwa wirausahawan Muslim Makkah masuk ke Indonesia pada masa Khalifah Utsman bin Affan, 24 - 36 Hijriyah (644 - 656 Masehi).


    Selain pendapat tersebut, ada juga pendapat dari sejarah di China bahwa Khalifah Islam, pernah mengirim 32 kali utusan ke China. Dengan begitu kemungkinan ke-32 kali utusan tersebut tidak hanya pada masa Khalifah Utsman saja, tetapi juga berlangsung bahkan dari awal Khalifaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsma, lalu Ali.


    Faktanya, ke-32 kali utusan tersebut sudah pasti mampir di Indonesia karena satu-satunya jalur laut yang rasional saat itu mengharuskan melewati Indonesia. 


    Hal tersebut sesuai dengan pendapat J.C. van Leur (dalam Trade and Society) dan W. Arnold (dalam The Preaching of Islam) yang mendasarkan sumber berita China dari Dinasti Tang (618-907 M) yang berpendapat bahwa pada 674 M sudah terdapat settlement (hunian bangsa Arab Islam) yang menetap di pantai Barat Sumatra (kemungkinan besar di Baros, Tapanuli).


    Dalam berita Dinasti Tang (618 - 907 Masehi), meskipun berita dari China, berita tersebut tidak pernah menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari wirausahawan China sendiri. Melainkan oleh bangsa Arab langsung pada abad ke-7 Masehi, bukan dari Gujarat atau Persia.


    Baca Juga : Masa Keemasan Islam di Indonesia


    d. Pendapat Lainnya


    Sulaiman As-Sirafi dan Berita Cina Dinasti Tang, serta perbedaan angka waktu masuknya Islam di Sulawesi pada abad ke-2 H sedangkan di Sumatra abad ke-1 H. Dengan demikian, agama Islam masuk ke Indonesia bagian barat terlebih dahulu (1 H/ 7 M). Kemudian baru ke bagian Indonesia tengah (2 H/ 8 M).


    Maka, dari berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa agama islam sudah masuk ke indonesia pada abad ke-1 Hijriyah atau abad ke-7 Masehi.


    e. Sumber Sejarah Benda Nisan


    Apa benda tentang masuknya ajaran Islam di Indonesia adalah? Batu nisan siapa saja yang dianggap sebagai sumber sejarah masuknya Islam ke Indonesia? Berikut penjelasannya.


    Sumber sejarah berupa benda tentang masuknya ajaran islam di indonesia adalah nisan. Pendapat dari Drs. Ibrahim Buchan, dengan melihat angka tahun pada nisan seorang ulama Syaikh Mukaiddin di Baros, Tapanuli, yang bertuliskan angka 48 H (670 M). Maka sudah jelas bahwa masuknya Islam di Indonesia terjadi sejak abad ke-1 Hijriyah (abad ke-7 M).


    Bukti-bukti batu nisan tersebut banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera. Bukti yang memperkuat dugaan bahwa Islam mulai berkembang di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, pada abad ke-11 adalah ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, yang berangka tahun 1082 M.


    Ada juga sumber sejarah berupa benda nisa adalah nisan makam Sultan Malik al-Saleh, pendiri Kerajaan Samudra Pasai, yang berangka 1297 M menjadi bukti masuknya islam ke indonesia.


    Selain itu, terdapat jirat atau batu nisan khas Gujarat di nisan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Di daerah Jawa lainnya, terdapat jirat yang dibuat pada masa Kerajaan Majapahit, yaitu di Troloyo dan Trowulan. Jirat tersebut menunjukkan bahwa pengaruh pemeluk Islam sudah ada di Kerajaan Majapahit.


    Para ahli sepakat bahwa masuknya pengaruh islam ke indonesia umumnya melalui proses perdagangan. Para pedagang yang melakukan jual beli sekaligus melakukan dakwah sebagai tugas seorang muslim.


    Demikian bukti dari awal penyebaran Islam di Indonesia. Berbagai sumber sejarah masuknya ajaran islam di indonesia. Ada yang bersumber dari buku atau berita kuno ada juga sumber sejarah berupa benda nisan.


    Sumber : Ahmad Mansur Suryanegara. 2013. Api Sejarah.


    Kerjakan : Latihan Soal Ulangan Harian Kelas 10 Sejarah Indonesia BAB 4



    Aplikasi Pengetahuan Islam Mengatasi Bosan

    Post a Comment