Iklan Header

    Pada zaman Batu Tua, masyarakat hidup dengan mengembangkan alat-alat yang lebih canggih, termasuk alat-alat batu yang lebih halus dan alat-alat lain seperti tombak dan panah untuk berburu. Mereka juga mulai menggunakan api untuk memasak makanan dan membuat alat-alat dari bahan-bahan lain seperti kayu dan tulang.


    Zaman batu tua


    Apa yang disebut dengan zaman batu tua?


    Zaman Batu Tua (Old Stone Age) juga dikenal sebagai Paleolitikum. Pemberian nama Zaman Batu Tua karena alat-alat batu kasar adalah bahan yang paling umum digunakan oleh manusia pada masa ini. 


    Selama zaman ini, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul (meramu) dan bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka tinggal di gua-gua atau tempat-tempat yang sementara dan sering berpindah-pindah dalam mencari makanan dan sumber daya lainnya.


    Baca juga : Apa itu Kapak Chopper?


    Zaman batu tua ada pada zaman apa?


    Zaman Batu Tua atau Paleolitikum merupakan periode dalam sejarah manusia prasejarah yang terjadi sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu. Zaman Batu Tua terjadi pada masa prasejarah dan berakhir sebelum masa peradaban manusia dimulai. Zaman Batu Tua diikuti oleh Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum yang ditandai dengan perkembangan pertanian, domestikasi hewan, dan munculnya pemukiman permanen.


    Baca juga : Bukti Teori Continental Drift??


    Apa ciri-ciri zaman batu tua?


    Beberapa ciri-ciri dari Zaman Batu Tua (Paleolitikum) antara lain:


    1. Alat-alat batu kasar: Manusia prasejarah pada masa itu menggunakan alat-alat batu kasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti alat pemotong, alat penghancur, dan alat pengikis.
    2. Hidup sebagai pemburu-pengumpul: Manusia pada masa itu hidup sebagai pemburu-pengumpul yang bergantung pada sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
    3. Gaya hidup nomaden: Pada zaman Batu Tua, masyarakat hidup dengan pola nomaden, sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dalam mencari makanan dan sumber daya lainnya.
    4. Kehidupan di gua-gua: Manusia prasejarah pada masa itu tinggal di gua-gua atau tempat-tempat yang sementara sebagai tempat tinggal mereka.
    5. Penggunaan api: Manusia pada masa itu mulai menggunakan api untuk memasak makanan, membuat alat-alat, dan untuk menghangatkan diri di malam hari.
    6. Kehidupan dalam kelompok kecil: Manusia prasejarah pada masa itu hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari beberapa puluh orang saja.
    7. Ketergantungan pada alam: Kehidupan manusia pada masa itu sangat bergantung pada alam dan lingkungan sekitar, dan mereka mengembangkan keahlian dan pengetahuan tentang sumber daya alam untuk bertahan hidup.
    8. Tidak memiliki sistem tulisan: Manusia prasejarah pada masa itu belum memiliki sistem tulisan, sehingga informasi tentang kehidupan mereka didapatkan dari penemuan arkeologis dan peninggalan mereka yang masih tersisa sampai saat ini.


    Baca juga : Keberagaman Kebudayaan di Indonesia


    Apa saja peninggalan zaman batu tua?


    Beberapa peninggalan Zaman Batu Tua atau Paleolitikum yang ditemukan oleh para arkeolog antara lain:


    1. Alat-alat batu: Alat-alat batu kasar merupakan peninggalan paling umum dari Zaman Batu Tua. Alat-alat ini digunakan oleh manusia prasejarah sebagai alat pemotong, penghancur, dan pengikis. Alat-alat batu ini dibuat dari batu keras seperti batu kapur, batu granit, dan flint.
    2. Gambar dan lukisan gua: Lukisan gua dan gambar yang terukir pada dinding gua atau tebing batu menjadi peninggalan seni tertua dari masa Paleolitikum. Contohnya adalah lukisan di gua Lascaux di Prancis, yang terdiri dari gambar binatang, manusia, dan simbol-simbol lainnya.
    3. Tulang binatang: Tulang-tulang binatang seperti mammoth, rusa, bison, dan lain-lain yang ditemukan di situs-situs arkeologi, memberikan petunjuk tentang makanan dan lingkungan tempat manusia prasejarah hidup.
    4. Tempat tinggal: Sisa-sisa tempat tinggal manusia prasejarah, seperti gua-gua, peninggalan api, dan batu-batu yang disusun untuk membuat tempat tinggal, memberikan petunjuk tentang bagaimana manusia pada masa itu hidup dan bertahan hidup.
    5. Artefak lain: Selain alat-alat batu, peninggalan dari Zaman Batu Tua juga termasuk alat-alat dari kayu, tulang, dan tanduk, serta benda-benda lain seperti perhiasan, pahat, dan kapak.


    Peninggalan-peninggalan ini memberikan informasi penting tentang kehidupan manusia prasejarah pada masa itu, termasuk cara hidup, kebiasaan, dan budaya mereka.


    Baca juga : Etnik dan Ras di Indonesia


    Kapan zaman batu berakhir?


    Zaman Batu sebenarnya tidak memiliki akhir yang pasti, karena penggunaan alat-alat batu masih berlangsung pada masa-masa setelahnya. Namun, secara umum, Zaman Batu diklasifikasikan ke dalam tiga periode yaitu Paleolitikum (Zaman Batu Tua), Mesolitikum (Zaman Batu Madya), Neolitikum (Zaman Batu Baru), dan Megalitikum (Zaman Batu Besar).


    Zaman Batu Tua (Paleolitikum) berlangsung sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kemudian, Zaman Batu Madya (Mesolitikum) berlangsung antara 10.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, dan Zaman Batu Baru (Neolitikum) dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu hingga berakhir dengan munculnya peradaban awal (Megalutikum) seperti Mesir Kuno, Sumeria, dan lain-lain pada sekitar 4.000 tahun yang lalu.


    Secara umum, Zaman Batu di Indonesia berakhir pada masa peralihan menuju Zaman Logam, ketika penggunaan logam sebagai bahan alat-alat mulai berkembang dan menggantikan penggunaan batu sebagai bahan alat-alat. Periode ini dimulai sekitar 2.500 tahun yang lalu pada beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah yang kaya akan sumber daya logam seperti Sulawesi dan Jawa.


    Namun, peralihan ini tidak terjadi secara serentak di seluruh Indonesia, karena beberapa masyarakat tradisional di daerah tertentu masih menggunakan alat-alat batu dan teknologi primitif hingga masa modern. Oleh karena itu, kita masih dapat menemukan beberapa masyarakat di Indonesia yang masih menggunakan alat-alat batu hingga saat ini.


    Siapa yang hidup di zaman Paleolitikum?


    Zaman Paleolitikum (atau Zaman Batu Tua) berlangsung sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, manusia belum mengenal pertanian dan masih hidup sebagai pemburu-pengumpul. Manusia pada zaman Paleolitikum umumnya hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan bermigrasi mengikuti sumber makanan mereka, seperti hewan liar dan tanaman liar.


    Spesies manusia yang hidup pada zaman Paleolitikum bervariasi, tetapi yang paling dikenal adalah Homo sapiens neanderthalensis (Neanderthal) dan Homo sapiens sapiens (Manusia Modern). Neanderthal hidup di Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara, sedangkan Manusia Modern mulai muncul sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika dan menyebar ke seluruh dunia sekitar 70.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.


    Selain manusia, pada zaman Paleolitikum juga hidup berbagai hewan seperti mammoth, bison, rusa, harimau, dan berbagai jenis hewan lain yang kini telah punah.


    Di Indonesia, pada zaman Paleolitikum (atau Zaman Batu Tua) juga dikenal adanya keberadaan manusia prasejarah yang hidup sebagai pemburu-pengumpul. Manusia pada zaman Paleolitikum di Indonesia belum mengenal pertanian dan hidup secara nomaden mengikuti sumber daya alam yang ada di sekitarnya.


    Sampai saat ini, ditemukan beberapa situs prasejarah di Indonesia yang berasal dari zaman Paleolitikum, seperti Situs Gua Pawon di Jawa Barat, Situs Gua Harimau di Sumatera Selatan, dan Situs Liang Bua di Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada situs-situs ini, ditemukan bukti-bukti fosil manusia, alat-alat batu, serta sisa-sisa fauna seperti gajah purba, harimau, babi hutan, dan berbagai jenis hewan lain yang dulu hidup di Indonesia pada masa itu.


    Namun, jenis manusia prasejarah yang hidup di Indonesia pada masa Paleolitikum tidak dapat dipastikan dengan pasti. Diperkirakan bahwa manusia pada masa itu termasuk dalam golongan Homo erectus atau mungkin juga manusia dari jenis Homo floresiensis yang ditemukan di Situs Liang Bua di Flores.

    Post a Comment