Iklan Header

    Berawal dari Perang Dingin yang menjadi panggung dua negara adikuasa yaitu Amerika Serikat versus Uni Soviet. Perang Dingin adalah perang pemikiran, pengaruh dan kekuasaan yang dilakukan antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua negara tersebut saling sikut untuk mendapatkan pengakuan dunia bahwa negaranya-lah yang paling maju dan berkuasa. IPTEK di berbagai bidang mulai muncul karena persaingan tersebut. Sebut saja IPTEK pada bidang militer persenjataan, pertanian hingga eksplorasi ruang angkasa.

    perang-dingin-terhadap-eksplorasi-ruang-angkasa-dan-planet

    Eksplorasi dunia yang dianggap sudah terbatas dengan segala sumber dayanya, maka dua negara yang merasa berkuasa tersebut saling berlomba-lomba untuk menjelajah ke ruang angkasa. Ruang angkasa adalah tempat di luar atmosfer Bumi. Berdasarkan perkembangannya, eksplorasi ke ruang angkasa di era Perang Dingin bisa dibagi menjadi empat tahapan berikut ini :

    1. Tahap Pengembangan Daya Dorong Roket

    Memang, satelit bumi adalah Bulan. Bulan menjadi satelit alami bumi, namun untuk lebih mengetahui tentang Bumi perlu adanya satelit buatan yang diterbangkan oleh roket.

    Roket menjadi salah satu sarana untuk mengorbitkan satelit ke luar angkasa. Satelit bumi sendiri memiliki banyak kegunaan seperti komunikasi, penelitian, dan survei berbagai bidang.

    Untuk menerbangkan roket yang membawa satelit ke luar angkasa, perlu adanya daya dorong yang kuat untuk menembus atmosfer bumi sehingga roket dan satelit bisa sampai ke orbit bumi. Masa Perang Dingin menjadi masa pengembangan daya dorong roket yang luar biasa pesat.

    Sekedar pengetahun bahwa, roket pada awalnya bukan digunakan untuk menerbangkan satelit ke luar angkasa. Namun, roket menjadi sistem penerbangan yang digagas untuk keperluan persenjataan.

    Sejarahnya dari ilmuwan dari Jerman yang bernama Wehrner von Braun. Wehrner sengaja di tunjuk oleh Hitler ketika Perang Dunia II untuk mengembangkan Misil V2. Misil tersebut menjadi peluru kendali dengan teknologi roket pertama.

    Setelah Hitler dan Jerman kalah di Perang Dunia II, Wehrner akhirnya direkrut oleh Amerika Serikat untuk mengembangkan roket sebagai alat penerbangan ke luar angkasa.

    Namun, musuh Amerika Serikat yaitu Uni Soviet entah bagaiman caranya bisa mendapatkan cetak biru Misil V2. Sehingga Uni Soviet pun mengembangkan roket untuk menyaingi Amerika Serikat dalam rangka eksplorasi luar angkasa.

    2. Tahap Eksplorasi Luar Angkasa Berawak

    Setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet mengembangkan roket sebagai sarana eksplorasi luar angkasa. Kedua negara seakan-akan tidak mau mengalah satu sama lain. Pada awalnya negara yang berhasil mengirim roket ke luar angkasa pertama kali adalah Uni Soviet dengan mengorbitkan satelit yang diberi nama Sputnik I. Satelit ini meluncur pada tanggal 4 Oktober 1957.

    Tak mau kalah, Amerika Serikat akhirnya juga bisa meluncurkan roket dengan menerbangkan satelit Explorer I. Peluncuran satelit tersebut terjadi pada tanggal 12 April 1961.

    Seolah tersaingi, Uni Soviet kemudian berhasil meluncurkan manusia pertama luar angkasa. Astronot pertama tersebut bersama Yuri Alekseyivich Gagarin yang mengendarai Kapsul Vostok I. Gagarin mengangkasa selam 108 menit dengan ketinggian maksimum 301,4 km.

    Tidak berselang lama, Amerika Serikat juga mengirimkan astronot pertamanya yang bernama Alan B. Shepard dengan menggunakan Kapsul Mercury 7. Sayangnya, peluncuran astronot ini hanya selama 15 menit dengan ketinggian maksimum 184 km.

    3. Tahap Pendaratan ke Bulan

    Setelah berhasil mengangkasa, kedua negara adikuasa di masa Perang Dingin ini saling berlomba untuk mendaratkan pesawat ke Bulan. Lagi-lagi Uni Soviet mendahulu Amerika Serikat untuk bisa mendarat ke Bulan, yaitu sebuah wahana tanpa awak bernama Lunik II. Pendaratan wahana tersebut pada tanggal 14 September 1959. Namun, dikarenakan pendaratan Lunik II ini yang tidak mulus, akhirnya Lunik II hancur sebelum mengirimkan data ke Bumi.

    Pada Februari 1966, Uni Soviet kembali membungkam Amerika Serikat sebab wahana mereka, Lunik IX berhasil mendarat ke Bulan dengan mulus.

    Amerika Serikat baru bisa mengirim wahana ke Bulan dengan mulus pada tahun 1966. Setelah itu satu tahun kemudian, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang berhasil mengirim gambar TV dari permukaan Bulan.

    Akhirnya, Amerika Serikat berhasil mendaratkan manusia pertama ke Bulan pada tanggal 17 Juli 1969 dengan mengirim Neil Amstrong dan Edwin Aldrin. Kedua astronot bisa sampai ke Bulan dengan Misi Apollo-11.

    Pendaratan Apollo-11 tersebut menjadi awal sukses Amerika Serikat, yang dilanjutkan pendaratan Apollo-12 (November 1972), Apollo-14 (Februari 1971), Apollo-15 (Agustus 1971), Apollo-16 (April 1972) dan terakhir Apollo-17 (Desember 1972). Setelah itu Amerika tidak melanjutkan pendaratan awak ke Bulan lagi.

    Bagi Uni Soviet juga pernah mengirimkan Modul Lunkhod I, sebuah robot kendali yang mendarat di Bula pada tanggal 17 November 1970.

    4. Tahap Riset dan Penjelajahan Planet

    Selain Bulan, Planet tetangga Bumi juga menjadi objek penelitian dari Amerika Serikat dan Uni Soviet di saat Perang Dingin. Planet pertama yang diteliti adalah Planet Venus yang diawali oleh Amerika Serikat pada tahun 1962 dengan mengirim Mariner 2 dan Pioneer Venus I (1978).

    Uni Soviet juga mengirim Venera 3 (1966) dan Venera 4 (1967). Riset yang dihasilkan baik dari Amerika dan Uni Soviet adalah permukaan Venus bersuhu 900 derajat, panas sekali.

    Kemudian riset beralih ke Planet Mars, oleh Amerika Serikat yang menerbangkan Mariner dan Viking I dengan menyelidiki keberadaan sisa-sisa bahan organik di permukaan Mars. Planet Yupiter dan Saturnus juga ditelitik oleh Amerika Serikat dengan menerbangkan Voyagers I dan Voyagers II.

    Pada tahun 1970, NASA (Amerika Serikat) mengembangkan pesawat ulang-alik dan menerbangkan pesawat tersebut pertama kali pada bulan Juni 1981.

    Demikian perkembangan IPTEK di Bidang Eksplorasi Ruang Angkasa yang terjadi selama Perang Dingin antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Untuk saat ini, eksplorasi luar angkasa lebih bersifat kerjasama antar negara, tidak lagi persaingan antar negara. Pengembangan roket pun juga sudah sangat berkembang. Mulai banyak negara-negara yang mengembangkan roketnya sendiri, sebut saja Jepang, India, Tiongkok, Arab Saudi, bahkan Indonesia juga sudah menerbangkan satelit indonesia, yaitu satelit palapa.

    Pembahasan ini juga menjadi jawaban dari pertanyaan tentang satelit luar angkasa pertama di dunia pada latihan Soal Mata Pelajaran Sejarah Peminatan Kelas 12 nomor 7 dan 9.
    Semoga bermanfaat.

    Post a Comment